Agustina Susi Utami

Agustina Susi Utami adalah nama pemberian bapakku yang berasal dari Pamekasan-salah satu kota di pulau Madura dan ibukku yang berasal dari Madiun yang terkenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menggugat Tuhan

Sore itu aku duduk di bawah pohon sukun depan rumahku. Aku diam dan melamun apa yang akan terjadi seandainya aku belum mampu membayar hutangku pada waktu yang telah ditentukan. Aku tak ingin mslu. Aku tak ingin orang tak percaya lagi dengan omonganku....Kuhitung waktu tinggal dua minggu lagi. Mampukah aku? Waktu yang tak mampu kuhentikan berjalan terus, aku sedih dan bingung.

Dikediamanku aku memohon kepada Allah , Tuhanku agar aku diberikan kemudahan untuk menyelesaikan semua hutangku. Sebetulnya aku mempunyai sebidang tanah yang bisa kujual untuk menyelesaikan hutangku tersebut. Namun, menjual tanah tidak mudah. Sudah beberapa kali kutawarkan belum laku jua. Ya Allah, aku ini hamba-Mu insyaallah telah mencoba melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Mu. Sebagai hamba-Mu aku telah mencoba berbuat baik dengan memberikan les gratis untuk anak-anak di sekitar rumahku. Aku juga sering berbagi beras kepada tetangga atau saudara yang membutuhkan tanpa diminta. Ketika aku mengajar di salah satu sekolah swasta yang muridnya mayoritas anak tidak mampu, aku juga sering mengedukasi mereka tentang makanan-makanan yang sehat.dengan cara mengambil salah satu materi mapelku yang cocok untuk mengenalkan makanan yang sehat. Memang ya Allah muridku masih menyumbang dana untuk itu tapi kekurangannya aku yang menanggung. Aku tdk merasa rugi ya Allah, tidak. Bahkan aku ingin menangis manakala salah satu murudku berkata, "Bu, cap jay ini mahal ya bu. Soalnya enak." Ya, Allah , aku juga pernah mengikhlaskan sepedaku untuk kakekku yang pekerjaannya menjual majalah-majalah ke kantor-kantor. Aku juga selalu inisiatif dengan lingkungan sekitarku. Jika ada jalan becek pasti aku segera membeli bongkaran bangunan ( gragal) untuk mengurugnya. Ya Allah... jika orang lain Kau beri kemudahan , maka berikanlah pula padaku ... tak terasa air mataku mengalir. Ampunilah aku ya Allah, ampunilah ... dan jangan Kau uji aku melebihi dari kemampuanku....

"Ass ..."Aku menoleh , ternyata suamiku datang."Wass... sudah datang , Mas?" sahutku"Ada apa, Dik. Kok "thenger-thenger" di situ?""Nggak-nggak ada apa-apa ..."Suamiku langsung membelokkan sepeda motornya ke halaman rumahku yang saat itu tidak berpagar. Aku pun ikut masuk beriringan dengan adzan Maghrib.Aku langsung ambil air wudhu, dan sholat Maghrib.Ketika aku sholat, aku mendengar suara orang berteriak keras sekali"Assalamualaikum. Ini rumah pak Pur ya. Yang akan menjual tanahnya di bla bla bla..."Kalimat itu mengganggu konsentrasi sholatku, untung sudah memasuki rakaat yang terakhir.

"Waalaikumussakam wr wb. Monggo , silakan masuk," jawab suamiku." Bener ya Pak, bapak akan menjual tanahnya itu?"" Ya, pak. Tanah itu saya jual dengan harga...""Ya pak saya sudah setuju dengan harga penawaran Bapak. Tapi tolong saya diberi ijin waktu 1 minggu ya, insyaallah semuanya kelar. Dan ini saya beri DPnya separuh dari harga yang Bapak tawarkan."Mendengar dan melihat itu semua aku tertegun. Tidak percaya.Ya Allah ya Rahman ya Rahiim."Beri saja saya kuitansi, untuk surat-suratnya Bapak siapkan saja, " begitu ujarnya sambil menyerahkan DP tersebut.

Aku sujud syukur...begitu mudahnya Kau menyelesaikan permasalahan yang kuhadapi.

Alhamdulillah, ternyata tidak sampai seminggu, dia menyelesaikan pembayarannya. Kondisi itu membuatku seringkali malu kepada-Nya karena seringkali menunda-nunda perintah-Nya. Lebih khawatir dengan perintah atasan daripada perintah-Nya. Ampunilah aku ya Allah yang telah berani menggugat-Mu padahal masih sedikit kebaikan yang aku jalani. Astaghfirullah.

#TantanganGurusiana hari ke-7

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post